Podcast Tumpeng pesisiran
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Halo semuanya, perkenalkan nama saya Siti Azimah Izzana kelas X-6 kelompok XXIV dari SMA N 1 Pamotan. Di blog kali ini saya akan menyampaikan ringkasan materi sedikit tentang tumpeng pesisiran yang dibahas di channel YouTube SMA N 1 Pamotan. Simak penjelasan dibawah ini ya teman-teman.
Dari video diatas membahas mengenai salah satu desa dari Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang, Desa Dasun yang terkenal akan pantainya dan memiliki daya tarik yang bagus. Desa ini disinyalir keunikan tumpeng pesisiran.
Pada tahun 2018, Silampok Darwish desa Dasun mewakili Rembang pada lomba apresiasi dan konvensi kelompok sadar wisata atau Mpok Darwish Jawa Tengah dengan menyabet 2 penghargaan sekaligus.
Asal-usul terbentuknya desa Dasun adalah terkait dengan kejuaraan Mpok Darwish tahun 2018 bapak Iksan mewakili Mpok Darwish dari Dasun bersama 2 orang laki-laki dan perempuan yang pertama Istiadat Hanifah Putri yang kebetulan istrinya, kemudian ada Onifena Mulyana salah satu anggota Mpok Darwish dari stasiun Dasun. Bapak Iksan melakukan lomba di Kabupaten Brebes Jawa Tengah tempatnya di Mahalayu dekat waduk Mahalayu. Alhamdulillah menyabet 2 kategori juara 1 semua yang pertama adalah gelar produk dan yang kedua lomba konvensi Mpok Darwish istilahnya cerdas cermat.
Dasun merupakan desa yang ada di pesisir perbatasan Kabupaten Rembang berbatasan langsung dengan Pulau Jawa. Tentu ketika melihat letak geografis yang dekat dengan pantai, maka kultur masyarakatnya adalah masyarakat pesisir. Dan sebagian besar mata pencahariannya adalah nelayan. Ada tambak Dasun yng digunakan untuk budidaya ikan bandeng juga untuk produksi garam. Penghasilannya juga dari produksi tambak, jadi keunggulannya bernuansa atau berlanggang pesisir. Utamanya adalah bandeng rasanya alami, teksturnya kenyal, dan tanpa organik. Terasi juga termasuk produk unggulan desa yang terkenal asli campuran rebon.
Asal-usul tradisi tumpeng. Tumpeng adalah salah satu menu makanan yang khas Indonesia yang lebih spesifik ke makanan jawa. Ada yang bilang tumpeng dari kata tumung kulo mempeng artinya orang yang sering menyerahkan diri, menunduk kepada Tuhan. Ada yang bilang rumah paking panguripan, ada yang mengartikan tumindak lempeng, ada juga yang mengatakan tumpeng adalah tumuju Pangeran. Filososif yang luhur. Di Jawa sebelum agama Hindu-Budha masuk, kemudian Islam, agama Kristen ada yang yang namanya agama asli Nusantara yang bernama kapitayan, ada juga agama sunda. Tumpeng disajikan untuk melakukan doa bersama.
Tumpeng juga kaya akan rempah, misalnya nasi kuning ada kunyit, daun salam kapulaga, cabai, bawang merah, bawang putih, dan lain-lain. Nasi yang kerucut identitas utama tumpeng berbentuk gunung yang melambangkan sumber kehidupan karena, ada sumber air dan tanah yang subur. Tata letak tumpeng sebenarnya juga ada makna filosofisnya. Disebelah timur ada ayam, ayam jago, disebelah selatan ada urap-urapan campur yang melambangkan masyarakat itu harus mampu berbaur dengan orang lain, disebelah barat ada tumis-tumisan sayur kacang-kacangan, disebelah utara ada teri, bandeng, dan telur. Bandeng melambangkan banyak rezeki, simbol keberkahan, dan kesejahteraan.
Tumpeng sudah melekat pada kehidupan sehari-hari, mungkin tantangannya adalah makna filosofis tumpeng yang mungkin belum begitu tercerna kehidupan masyarakat. Tetapi tradisinya masih ada dimasyarakat. Tumoeng bisa menjadi awal studi kita untuk bisa mengembangkan, menjadi salah satu bahan untuk diteliti dan riset tambahan ilmu. Ada buku yang sangat besar dan tebal yang ditulis oleh Mas Angga Hermansyah tentang kebudayaan yang ada didesa Dasun termasuk juga masakan pesisirnya. Tumpeng merupakan salah satu objek pemajuan kebudayaan.
Prediksi tentang tumpeng dimasa depan akan tetap eksis dan tetap lestari karena masih banyak penduduk, masyarakat, bahkan pemerintah, ketika ada upacara upacara tertentu meskipun bukan adat tetap menggunakan tumpeng. Misal acara masyarakat musyawarah desa. Tumoeng pesisiran memiliki peluang dalam menjaga karakter budaya karena tumpeng adalah masakan yang dimakan bersama, dibuat lebih dari satu orang. Ada yang membuat nasinya, membuat lauknya, menata dekorasi, tata ketak, dan mengundang banyak orang.
Divideo tersebut juga ada pesan yang disampaikan kepada kita semua, mari kita cintai tradisi atau kebudayaan Indonesia Nusantara yang tidak lepas dari kebudayaan asing, tetapi juga kebudayaan aslinya juga.
Baiklah cukup sekian yang dapat saya sampaikan dari blog kali ini, jika kalian ingin melihat video podcastnya, bisa kalian tonton di https://www.youtube.com/live/8al97Tw9FHw?feature=share . Jangan lupa di like dan subscribe ya teman-teman, Terima kasih.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Penulis: Siti Azimah Izzana
Kelas : X-6
No : 33
Sekolah: SMA N 1 PAMOTAN
